Kegiatan pembelajaran di luar kelas atau outing TK dan SD Model yang pertama di tahun ajaran 2014/2015 dilaksanakan pada tanggal 10 September, hariRabu kemarin. Tujuan outing kali ini sama dengan tujuan outing kelas 6 tahun ajaran yang lalu, yaitu di Kampoeng Rawa, Ambarawa, Kabupaten Semarang. Tujuan outing kelas 6 ini berbeda dengan outing kelas-kelas yang lain, yakni hanya di sekitar wilayah Yogyakarta. Jarak tempuh Sekolah dengan tempat tujuan outing sendiri mencapai ± 81,4km. Oleh karena itu, rombongan kelas 6 berangkat lebih awal daripada kelas yang lain. Anak-anak berkumpul di sekolah pukul 07.00 kemudian masuk ke bis masing-masing, bis 1 dan 2 dengan guru pendamping. Kemudian, rombongan berangkat pukul 07.15, sebelumnya guru pendamping mengabsen siswa kelas 6 dan selanjutnya berdoa agar selamat sampai tujuan dan kembali ke rumah.

Sekitar pukul 09.50, rombongan kelas 6 TK dan SD Model sampai di Kampoeng Rawa, jadi waktu tempuh dari Yogyakarta menuju Kampoeng Rawa sekitar 3 jam. Setelah sampai di sana, anak-anak dan guru pendamping menaiki perahu untuk melihat pemandangan di sekitar Rawa Pening dan melakukan pengamatan terhadap makhluk hidup yang tinggal di rawa karena untuk melengkapi laporan outing mereka. Pemandangan yang dapat dilihat ialah tanaman Enceng Gondok dengan beberapa bunganya yang tumbuh cantik, tanaman kangkung air dengan bunga yang indah di pinggir rawa, bukit-bukit yang indah, segerombolan bebek yang berbaris rapi mencari makan, burung-burung bangau yang bertengger di atas bambu-bambu penangkar ikan, para nelayan yang sedang mencari ikan dan berpapasan dengan kita, tempat-tempat penangkar ikan, dan lain-lain. Itulah salah satu alasan kami untuk outing ke sana, yaitu selain pemandangan yang indah, kita juga bisa melihat bahkan memegang secara langsung tanaman enceng gondok yang ada di sana dan digunakan para pengrajin dalam membuat beberapa kerajinan. Karena selama ini, anak-anak hanya bisa melihat tanaman tersebut dari buku pelajaran, maupun dari Internet. Dengan mengamati secara langsung, anak-anak menjadi mengerti adaptasi morfologi yang ada pada enceng gondok dan fungsinya secara langsung. Setiap perahu berisi 10 anak dan 1 guru pendamping. Namun, sebagian siswa akhirnya belum dapat menikmati pemandangan Rawa Pening karena Pak Nurudin mendapat telepon bahwa acara membuat kerajinan dari Enceng Gondok yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan outing kali ini sudah siap dimulai, sehingga bagi anak-anak yang belum naik perahu ditunda setelah kegiatan membuat kerajinan selesai. Semua anak-anak yang belum mendapat giliran naik perahu akhirnya berkumpul di Aula untuk mempersiapkan diri sambil menunggu anak-anak yang masih mengitari Rawa Pening dengan perahu. Sambil menunggu anak-anak melakukan kegiatan bermain dalam kelompok, berbincang-bincang, bercanda dan ada yang melihat pemandangan di sekitar aula. Sekitar pukul 10.30, anak-anak sudah berkumpul semua. Para pemandu dari Kampoeng Rawa sudah siap mengajari anak-anak dan ibu bapak guru.

Sebelum mulai membuat kerajinan, anak-anak dibagi menjadi 4 kelompok sehingga memudahkan para pemandu untuk memandu membuat kerajinan. Setiap kelompok terdiri dari 15 anak dengan 1 guru dan 1 pemandu. Kerajinan yang akan dibuat ialah tempat pensil dari tanaman Enceng Gondok yang telah dikeringkan. Alat dan bahan telah disediakan oleh pihak Kampoeng Rawa, yaitu box pensil, tanaman Enceng Gondok yang telah dikeringkan dan dikepang untuk hiasan, hiasan berbentuk bunga, tali kecil dan lem. Semua bahan tersebut berasal dari Enceng Gondok yang telah dikeringkan. Setiap anak mendapat 1 untuk dibuat dan boleh dibawa pulang. Setelah mendapatkan semua bahan dan alat yang diperlukan, maka setiap anak mulai mengerjakan kerajinan tempat pensil dan dipandu oleh para pemandu masing-masing. Para pemandu sabar dan telaten dalam mengajari anak-anak sehingga sekitar pukul 12.00 semua sudah selesai dengan tempat pensil mereka masing-masing. Setelah selesai membuat tempat pensil, anak-anak istirahat makan dan sholat. Bagi anak-anak yang tadi belum naik perahu, diperbolehkan untuk segera naik perahu. Setelah kurang lebih 30 menit anak-anak yang naik perahu kembali untuk makan dan sholat dhuhur. Pukul 13.00 lebih akhirnya anak-anak kembali ke bis masing-masing dan berpamitan dengan para pemandu kemudian melanjutkan perjalanan pulang ke TK dan SD Model Sleman. Rombongan sampai di sekolah pukul 16.00, dan setelah itu kembali ke rumah masing-masing dengan membawa tempat pensil mereka sebagai kenang-kenangan. | Pengirim Berita : admin